Wahana Krida Cipta Insan yang Taqwa Berbudi Utama Tangkas dan Cendekia yang Berwawasan Adiwiyata
Kelumpang Hilir – Dalam rangka memperingati HUT ke-25 SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir (SMAHIR), sebuah kompetisi unik dan sarat budaya lokal, Lomba Tradisional Balogo, sukses digelar pada Senin, 7 Oktober 2024. Lomba ini diikuti oleh siswa SMP/MTS sederajat dari seluruh Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, dengan tujuan melestarikan dan memperkenalkan permainan tradisional Balogo kepada generasi muda.
Dengan mengusung tema “Mempertahankan Warisan, Merebut Kemenangan”, kegiatan ini diharapkan dapat membangun kecintaan terhadap budaya lokal serta membangkitkan rasa kebersamaan dan sportivitas di antara para peserta. Balogo, yang merupakan permainan tradisional khas Kalimantan Selatan, diselenggarakan dalam format kompetisi yang seru namun tetap menjaga nilai-nilai budaya.
Setiap tim dalam lomba ini terdiri dari 3 orang, dan setiap sekolah dapat mengirimkan lebih dari satu tim peserta. Pada hari pelaksanaan, para peserta menggunakan pakaian olahraga sekolah dan mengikuti aturan main yang telah ditetapkan, termasuk penggunaan peralatan Balogo yang disediakan oleh panitia. Sistem pertandingan menggunakan format setengah kompetisi, dengan poin ditentukan berdasarkan ketepatan bidikan logo target.
Berikut hasil akhir kejuaraan Balogo 2024:
Dalam sambutannya, Faishal Rosyadi, S.Pd, selaku pembina lomba Balogo, menyampaikan harapannya agar tradisi ini tetap hidup di tengah arus modernisasi. "Melalui lomba ini, kami berharap generasi muda tidak melupakan warisan budaya kita yang berharga. Balogo bukan hanya permainan, tetapi bagian dari identitas kita sebagai masyarakat Kalimantan Selatan," ungkap Faishal.
Lomba ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Cabang Kotabaru, yang turut membantu pelaksanaan kegiatan. Kegiatan Balogo di HUT ke-25 SMAHIR ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi ajang tahunan yang memperkuat jati diri dan kebanggaan akan budaya lokal di kalangan generasi muda.
Lomba berakhir dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta, sekaligus menunjukkan bahwa permainan tradisional seperti Balogo masih bisa menjadi hiburan yang relevan dan penuh makna bagi masyarakat.
Komentar (0)